Farmasi dan Tradisi Sungai: Mitos dan Fakta
Di sepanjang aliran Sungai Kayan yang membelah jantung Bulungan, terdapat kepercayaan turun-temurun tentang khasiat air sungai untuk menyembuhkan penyakit. Nenek moyang kita percaya bahwa air yang mengalir dari hulu membawa berkah penyembuhan, namun sebagai praktisi farmasi modern, kita perlu memahami mana yang mitos dan mana yang fakta.
"Air sungai memang memiliki mineral alami, tetapi bukan berarti aman untuk langsung diminum atau digunakan sebagai pelarut obat tanpa pengolahan yang tepat." - Prof. Dr. Hartono, Ahli Farmakologi UI
Masyarakat pesisir Bulungan sering menggunakan air kelapa muda sebagai pengganti air putih untuk minum obat, terutama saat demam. Kebiasaan ini memang tidak sepenuhnya salah, karena air kelapa mengandung elektrolit yang baik untuk tubuh. Namun, perlu diingat bahwa beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan kandungan mineral dalam air kelapa, sehingga mengurangi efektivitasnya.
Tradisi menyimpan obat dalam tempayan tanah liat yang sering ditemukan di rumah panggung juga perlu dievaluasi. Meski tanah liat memiliki sifat menyerap kelembaban, namun fluktuasi suhu dan kelembaban yang ekstrem di daerah pesisir dapat mempengaruhi stabilitas obat. Solusi terbaik adalah menggunakan wadah kedap udara yang disimpan di tempat sejuk dan kering.